Motivator Bisnis, Motivator Dunia, Motivator Indonesia
Sedekah, bolehkahkita sedekah diperlihatkan? Boleh-boleh saja, asalkan niatnya terjaga. Misalnya ingin memberi contoh dan keteladanan. Bukan pamer, bukan bangga-banggaan.
Studi San Francisco State University menemukan sikap pamer setelah melakukan kegiatan tertentu hanya akan mengurangi kebahagian hidup. Malahan uang yang dihabiskan untuk pamer dan membuat orang lain terkesan, hanya akan mendatangkan kehampaan.
Penelitian ini melibatkan 241 responden yang memiliki hobi-hobi tertentu yang bisa menghabiskan uang. Menurut peneliti Ryan Howell, hal ini tidak terlepas dari motivasi dasar manusia. Keinginan pamer itu merusak kebutuhan psikologis. Jadilah mengurangi kebahagian hidup dan mendatangkan kehampaan hidup.
Kembali soal sedekah. Kita semua tahu bahwa sedekah itu menyehatkan. Endorfin, dofamin, dan serotonin meningkat saat kita bersedekah. Menyehatkan.
Selama ini jarang orang sadar, ternyata pintu surga, pintu bahagia, dan pintu rezeki itu bersebelahan. Satu arah. Tatkala Anda berbuat baik termasuk bersedekah, maka itu insya Allah akan mendekatkan Anda pada surga, bahagia, dan rezeki.
Seminar-Motivasi-Ippho-Santosa-TK-Khalifah-Motivasi-Diri-Motivasi-Sukses-ESQ
Seminar-Motivasi-Ippho-Santosa-TK-Khalifah-Motivasi-Diri-Motivasi-Sukses-ESQ
Jangan lagi Anda berpikir, Anda hanya bisa mendapatkan rezeki dengan mengorbankan kebahagiaan dan mengorbankan surga. Atau, Anda hanya bisa mendapatkan surga dengan mengorbankan kebahagiaan dan mengorbankan rezeki. Ini keliru! Benar-benar keliru!
Seorang pemenang berhak mendapatkan semuanya: surga, bahagia, dan rezeki. Berkah berlimpah. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Monday, October 31, 2016
Motivator Bisnis, Ippho Santosa, Motivator Dunia, Motivator Indonesia
Sunday, October 23, 2016
Motivator Indonesia Muda, Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia
Motivator Indonesia Muda, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Asia
Seminar motivasi dan training karyawan sering dijadikan sarana demi mencapai target. Yah, boleh-boleh saja. Dan inilah seruan saya kepada mereka, "Target mesti dikejar dengan sungguh-sungguh.
Tak bisa diraih dengan berlambat-lambat dan bermalas-malasan. Seminar motivasi kerja dan seminar motivasi karyawan bukanlah segalanya."
Sekarang, coba Anda perhatikan ini. Banyak orang yang mengemudi lambat-lambat di jalan-raya. Selamatkah mereka? Kemungkinan besar, selamat. Nah, banyak pula orang yang mengemudi cepat-cepat di jalan-raya. Ngebut. Selamatkah mereka? Yah, selamat juga. Kedua-duanya selamat. Terus, siapa yang celaka? Yang celaka adalah mereka yang ragu-ragu.
Banyak orang orang memutuskan untuk jadi karyawan. Sukseskah mereka? Mungkin saja. Nah, banyak pula orang yang memutuskan berhenti jadi karyawan, terus jadi pengusaha. Sukseskah mereka? Mungkin juga. Kedua-duanya selamat. Terus, siapa yang celaka? Yang celaka adalah karyawan yang coba-coba jadi pengusaha tapi ragu-ragu.
Banyak orang yang menonton petinju yang bertanding di atas ring. Selamatkah mereka? Kemungkinan besar, selamat. Nah, ada pula satu-dua orang yang memutuskan untuk jadi petinju dan bertanding di atas ring. Selamatkah mereka? Yah, selamat juga. Kedua-duanya selamat. Terus, siapa yang celaka? Yang celaka adalah penonton yang coba-coba jadi petinju tapi ragu-ragu. Bagaimana dengan Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather? Hehehe, Anda jawab sendirilah.
Seorang perampok akan berhasil merampok ketika ia yakin. Sebaliknya, seorang ulama sekalipun, akan gagal berdakwah ketika ia ragu-ragu. Pembicara atau motivator, yah sama saja. Oleh karena itu, ambillah sebuah keputusan dengan yakin. Y-a-k-i-n. Itulah ciri seorang pemenang. Saat Anda ragu-ragu, sebenarnya Anda yakin untuk gagal. Wong sudah yakin saja masih gagal, apalagi kalau ragu-ragu? Bukankah begitu?
Ippho Santosa adalah International Trainer yang telah mencerahkan jutaan orang di belasan negara di empat benua. Buku terbarunya berjudul Success Protocol. Berbagai kementerian dan BUMN sering mengundangnya. Untuk mengundangnya in-house seminar, klik >> www.ippho.com
Seminar motivasi dan training karyawan sering dijadikan sarana demi mencapai target. Yah, boleh-boleh saja. Dan inilah seruan saya kepada mereka, "Target mesti dikejar dengan sungguh-sungguh.
Tak bisa diraih dengan berlambat-lambat dan bermalas-malasan. Seminar motivasi kerja dan seminar motivasi karyawan bukanlah segalanya."
Sekarang, coba Anda perhatikan ini. Banyak orang yang mengemudi lambat-lambat di jalan-raya. Selamatkah mereka? Kemungkinan besar, selamat. Nah, banyak pula orang yang mengemudi cepat-cepat di jalan-raya. Ngebut. Selamatkah mereka? Yah, selamat juga. Kedua-duanya selamat. Terus, siapa yang celaka? Yang celaka adalah mereka yang ragu-ragu.
Banyak orang orang memutuskan untuk jadi karyawan. Sukseskah mereka? Mungkin saja. Nah, banyak pula orang yang memutuskan berhenti jadi karyawan, terus jadi pengusaha. Sukseskah mereka? Mungkin juga. Kedua-duanya selamat. Terus, siapa yang celaka? Yang celaka adalah karyawan yang coba-coba jadi pengusaha tapi ragu-ragu.
Banyak orang yang menonton petinju yang bertanding di atas ring. Selamatkah mereka? Kemungkinan besar, selamat. Nah, ada pula satu-dua orang yang memutuskan untuk jadi petinju dan bertanding di atas ring. Selamatkah mereka? Yah, selamat juga. Kedua-duanya selamat. Terus, siapa yang celaka? Yang celaka adalah penonton yang coba-coba jadi petinju tapi ragu-ragu. Bagaimana dengan Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather? Hehehe, Anda jawab sendirilah.
Seorang perampok akan berhasil merampok ketika ia yakin. Sebaliknya, seorang ulama sekalipun, akan gagal berdakwah ketika ia ragu-ragu. Pembicara atau motivator, yah sama saja. Oleh karena itu, ambillah sebuah keputusan dengan yakin. Y-a-k-i-n. Itulah ciri seorang pemenang. Saat Anda ragu-ragu, sebenarnya Anda yakin untuk gagal. Wong sudah yakin saja masih gagal, apalagi kalau ragu-ragu? Bukankah begitu?
Ippho Santosa adalah International Trainer yang telah mencerahkan jutaan orang di belasan negara di empat benua. Buku terbarunya berjudul Success Protocol. Berbagai kementerian dan BUMN sering mengundangnya. Untuk mengundangnya in-house seminar, klik >> www.ippho.com
Friday, October 21, 2016
Motivator Indonesia Asia, Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal
Motivator Indonesia Asia, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal
Saya bertemu Andrie Wongso pertama kalinya di Batam, kalau tidak salah, tahun 2006. Tepatnya, melalui dua seminar motivasi. Karena saya adalah bagian dari panitia, saya pun menemani Pak Andrie ke mana-mana. Sambil makan-makan, kami pun ngobrol panjang-lebar soal bisnis, keluarga, dan kehidupan. Ada beberapa hal yang saya konsultasikan sama Pak Andrie. Dan terlepas dari itu, kemudian Pak Andrie pun memberi endorsement untuk salah satu buku saya.
Nah, berhubung saya hijrah ke Jakarta pada 2011, maka pertemuan-pertemuan saya dengan Pak Andrie yang berikutnya lebih sering terjadi di Jakarta. Pernah kami berdua diundang oleh stasiun televisi untuk berbagi inspirasi dan motivasi. Pernah juga kami bertemu di sebuah acara Kelompok Kompas-Gramedia. Terakhir, kami bertemu di Garuda Executive Lounge sembari ngobrol banyak soal spiritualitas dan kehidupan.
Bagi masyrakat luas, Andrie Wongso memang sosok yang luar biasa. Meski tidak tamat SD alias putus sekolah, namun ia berhasil mengejar impiannya menjadi aktor di luar negeri, lalu kembali ke Tanah Air menjadi pengusaha (Harvest) dan motivator. Sebagai motivator nomor satu di Indonesia, kendati sudah berusia 60-an, ia tetap fit dan fresh ketika berseminar ke mana-mana. Boleh dibilang ia sudah berumur, tapi kalau Anda adu badminton dengannya, kemungkinan besar Anda akan terengah-engah.
Kembali ke dunia motivasi. Kalau bicara soal menggugah, harus diakui, Andrie Wongso memang jagonya. Tak sedikit orang yang meneteskan air mata sewaktu menyimak gugahan-gugahannya. Sebagian dari Anda mungkin pernah mengikuti seminarnya dan merasa tercerahkan. Pada 21 Juni 2015, saya dan Andrie Wongso memberikan seminar bersama, yang juga dihadiri Tung Desem Waringin dan James Gwee. Di mana seluruh tiket yang terjual di seminar ini, didonasikan untuk tujuan sosial. Betul sekali, untuk sedekah. Dan pembicara tidak dibayar sama sekali.
Kalau Andrie Wongso yang putus sekolah saja bisa sukses dan menginspirasi jutaan orang, pastilah kita semua juga bisa. Insya Allah. Mari perjuangkan impian kita. Dan demi menjadi yang terbaik, sudah sepantasnya kita belajar dari yang terbaik. Selamat belajar, selamat berjuang!
Ippho Santosa adalah 1 dari 24 Tokoh Kebanggaan 2013 menurut RCTI. Untuk mengundangnya dalam seminar nasional dan in-house seminar, klik >> ippho.com
Saya bertemu Andrie Wongso pertama kalinya di Batam, kalau tidak salah, tahun 2006. Tepatnya, melalui dua seminar motivasi. Karena saya adalah bagian dari panitia, saya pun menemani Pak Andrie ke mana-mana. Sambil makan-makan, kami pun ngobrol panjang-lebar soal bisnis, keluarga, dan kehidupan. Ada beberapa hal yang saya konsultasikan sama Pak Andrie. Dan terlepas dari itu, kemudian Pak Andrie pun memberi endorsement untuk salah satu buku saya.
Nah, berhubung saya hijrah ke Jakarta pada 2011, maka pertemuan-pertemuan saya dengan Pak Andrie yang berikutnya lebih sering terjadi di Jakarta. Pernah kami berdua diundang oleh stasiun televisi untuk berbagi inspirasi dan motivasi. Pernah juga kami bertemu di sebuah acara Kelompok Kompas-Gramedia. Terakhir, kami bertemu di Garuda Executive Lounge sembari ngobrol banyak soal spiritualitas dan kehidupan.
Bagi masyrakat luas, Andrie Wongso memang sosok yang luar biasa. Meski tidak tamat SD alias putus sekolah, namun ia berhasil mengejar impiannya menjadi aktor di luar negeri, lalu kembali ke Tanah Air menjadi pengusaha (Harvest) dan motivator. Sebagai motivator nomor satu di Indonesia, kendati sudah berusia 60-an, ia tetap fit dan fresh ketika berseminar ke mana-mana. Boleh dibilang ia sudah berumur, tapi kalau Anda adu badminton dengannya, kemungkinan besar Anda akan terengah-engah.
Kembali ke dunia motivasi. Kalau bicara soal menggugah, harus diakui, Andrie Wongso memang jagonya. Tak sedikit orang yang meneteskan air mata sewaktu menyimak gugahan-gugahannya. Sebagian dari Anda mungkin pernah mengikuti seminarnya dan merasa tercerahkan. Pada 21 Juni 2015, saya dan Andrie Wongso memberikan seminar bersama, yang juga dihadiri Tung Desem Waringin dan James Gwee. Di mana seluruh tiket yang terjual di seminar ini, didonasikan untuk tujuan sosial. Betul sekali, untuk sedekah. Dan pembicara tidak dibayar sama sekali.
Kalau Andrie Wongso yang putus sekolah saja bisa sukses dan menginspirasi jutaan orang, pastilah kita semua juga bisa. Insya Allah. Mari perjuangkan impian kita. Dan demi menjadi yang terbaik, sudah sepantasnya kita belajar dari yang terbaik. Selamat belajar, selamat berjuang!
Ippho Santosa adalah 1 dari 24 Tokoh Kebanggaan 2013 menurut RCTI. Untuk mengundangnya dalam seminar nasional dan in-house seminar, klik >> ippho.com
Wednesday, October 19, 2016
Motivator Indonesia Islam, Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Termuda
Motivator Indonesia Islam, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Termuda
Training Motivasi Financial Planning itu perlu. Apapun posisi kita. Ikut seminar atau training-nya, itu lebih baik.
Belakangan ini, banyak yang bertanya ke saya soal perencanaan keuangan dan emas. Yang sebenarnya, ketika nilai emas lagi turun, ini kesempatan terbaik untuk investasi emas. Karena dalam jangka panjang, nilainya akan naik. Betul, naik. Sudah puluhan tahun terbukti seperti itu. Untuk jangka pendek? Untuk tujuan trading? Saya kurang menyarankan. Terus, bagaimana teknisnya? Di mana belinya? Apa saja strategi emas yang pasti menguntungkan? Ini semua saya bahas dalam buku Magnet Rezeki.
Melalui training, saya akan membahas bagaimana mendapatkan properti bagus yang setengah harga. Bukan itu saja. Bahkan saya pun akan membahas hal-hal berikut ini:
* Menjadi magnet rezeki lalu menarik berbagai keberuntungan. Menghimpun siapa saja dan apa saja dengan kekuatan KIA. Menemukan para investor secara cepat dan pasti.
* Melacak apa saja yang dibatinkan seorang jutawan sebelum dia menjadi jutawan yang istilahnya Millionaire Linguistic. Membangkitkan Emotional Motive pada diri anda dan tim anda.
* Mempercepat impian dengan Maharishi Effect. Merancang takdir dengan Saririka Datu. Menjual lebih cepat lebih banyak lebih berkelanjutan. Memilih bisnis dengan resiko dan kesibukan yang minim.
Dan ini nyata, bukan khayalan semata. Saya pribadi, dengan izin Allah, sudah membuktikannya sejak lama. Anda sebagai entrepreneur maupun sebagai karyawan akan mengetahui cara-caranya dan bisa menerapkan pada keesokan harinya. Ikuti saja training 'Financial Planning' dan 'Masa Persiapan Pensiun' bersama saya dan tim.
Ippho Santosa adalah International Trainer yang telah mencerahkan jutaan orang di belasan negara di empat benua. Buku terbarunya berjudul Success Protocol. Berbagai kementerian dan BUMN sering mengundangnya. Untuk mengundangnya in-house seminar, klik >> www.ippho.com
Training Motivasi Financial Planning itu perlu. Apapun posisi kita. Ikut seminar atau training-nya, itu lebih baik.
Belakangan ini, banyak yang bertanya ke saya soal perencanaan keuangan dan emas. Yang sebenarnya, ketika nilai emas lagi turun, ini kesempatan terbaik untuk investasi emas. Karena dalam jangka panjang, nilainya akan naik. Betul, naik. Sudah puluhan tahun terbukti seperti itu. Untuk jangka pendek? Untuk tujuan trading? Saya kurang menyarankan. Terus, bagaimana teknisnya? Di mana belinya? Apa saja strategi emas yang pasti menguntungkan? Ini semua saya bahas dalam buku Magnet Rezeki.
Melalui training, saya akan membahas bagaimana mendapatkan properti bagus yang setengah harga. Bukan itu saja. Bahkan saya pun akan membahas hal-hal berikut ini:
* Menjadi magnet rezeki lalu menarik berbagai keberuntungan. Menghimpun siapa saja dan apa saja dengan kekuatan KIA. Menemukan para investor secara cepat dan pasti.
* Melacak apa saja yang dibatinkan seorang jutawan sebelum dia menjadi jutawan yang istilahnya Millionaire Linguistic. Membangkitkan Emotional Motive pada diri anda dan tim anda.
* Mempercepat impian dengan Maharishi Effect. Merancang takdir dengan Saririka Datu. Menjual lebih cepat lebih banyak lebih berkelanjutan. Memilih bisnis dengan resiko dan kesibukan yang minim.
Dan ini nyata, bukan khayalan semata. Saya pribadi, dengan izin Allah, sudah membuktikannya sejak lama. Anda sebagai entrepreneur maupun sebagai karyawan akan mengetahui cara-caranya dan bisa menerapkan pada keesokan harinya. Ikuti saja training 'Financial Planning' dan 'Masa Persiapan Pensiun' bersama saya dan tim.
Ippho Santosa adalah International Trainer yang telah mencerahkan jutaan orang di belasan negara di empat benua. Buku terbarunya berjudul Success Protocol. Berbagai kementerian dan BUMN sering mengundangnya. Untuk mengundangnya in-house seminar, klik >> www.ippho.com
Motivator Islam Indonesia, Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal
Motivator Islam Indonesia, Motivator Indonesia Terbaik, Motivator Indonesia Terkenal
Di training motivasi pendidikan, saya sebagai motivator Indonesia sering mengajak peserta untuk memiliki mental pemenang. Berusaha berpikir positif. Niscaya akan beruntung.
Alhamdulillah sejak 2010 sampai sekarang, di berbagai kesempatan saya membawakan seminar 7 Keajaiban Rezeki bareng Ary Ginanjar, Syafi’i Antonio, Aa Gym, Sandiaga Uno, Tung Desem Waringin, Bong Chandra, Merry Riana, Nurhayati Subakat (pemilik Wardah), Darnelly Guril (pemilik Arminareka), Heppy Trenggono, Habiburrahman El-Shirazy, Jamil Azzaini, dan lain-lain.
Sebagai pembicara seminar, kesempatan ini merupakan nikmat tersendiri bagi saya. Satu hal yang sering saya bahas di seminar adalah soal mental pemenang. Dalam keseharian, mereka yang bermental pemenang kadang bersikap terbalik. Dan rupa-rupanya ini malah menjadi motivasi sukses bagi mereka. Positif.
Misalnya saja:
- Sakit, tapi masih bisa tersenyum.
- Gagal, tapi masih bisa bahagia.
- Bangkrut, tapi masih bisa bersyukur.
- Miskin, tapi masih mau berbagi.
Memang tidak mudah, tapi bisa! Kita, orang Indonesia, harus bisa!
Untuk mengundang Ippho Santosa dalam in-house seminar, SMS 0812-704-9090.
Di training motivasi pendidikan, saya sebagai motivator Indonesia sering mengajak peserta untuk memiliki mental pemenang. Berusaha berpikir positif. Niscaya akan beruntung.
Alhamdulillah sejak 2010 sampai sekarang, di berbagai kesempatan saya membawakan seminar 7 Keajaiban Rezeki bareng Ary Ginanjar, Syafi’i Antonio, Aa Gym, Sandiaga Uno, Tung Desem Waringin, Bong Chandra, Merry Riana, Nurhayati Subakat (pemilik Wardah), Darnelly Guril (pemilik Arminareka), Heppy Trenggono, Habiburrahman El-Shirazy, Jamil Azzaini, dan lain-lain.
Sebagai pembicara seminar, kesempatan ini merupakan nikmat tersendiri bagi saya. Satu hal yang sering saya bahas di seminar adalah soal mental pemenang. Dalam keseharian, mereka yang bermental pemenang kadang bersikap terbalik. Dan rupa-rupanya ini malah menjadi motivasi sukses bagi mereka. Positif.
Misalnya saja:
- Sakit, tapi masih bisa tersenyum.
- Gagal, tapi masih bisa bahagia.
- Bangkrut, tapi masih bisa bersyukur.
- Miskin, tapi masih mau berbagi.
Memang tidak mudah, tapi bisa! Kita, orang Indonesia, harus bisa!
Untuk mengundang Ippho Santosa dalam in-house seminar, SMS 0812-704-9090.
Tuesday, October 18, 2016
Motivator Indonesia, Ippho Santosa, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik
Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Terkenal, Motivator Indonesia Terbaik
Karyawan? Mau pensiun? Sudah pensiun? Seminar atau training Masa Persiapan Pensiun (MPP) sepertinya perlu Anda ikuti. Kalau belum memungkinkan, baca saja buku Magnet Rezeki. Setidaknya, baca dulu tulisan di bawah ini. Siap?
Tulisan berikut ini mungkin saja mengubah kondisi finansial anda 5 tahun ke depan. Karena teramat penting, ada baiknya anda lebih fokus membacanya sampai 1 menit ke depan. Tak lama, hanya 1 menit.
Emas itu stabilizer. Benar, emas tidak bisa melipatagandakan kekayaan kita. Akan tetapi, emas bisa menjaga kekayaan kita. Dalam jangka panjang, inflasi pastilah kalah telak dan mutlak jika berhadap-hadapan dengan emas. Investasi emas dalam jangka pendek, trading, derivatif, dan perhiasan, tidaklah saya anjurkan. Sekali lagi, tidak saya anjurkan.
Sebagai alternatif investasi, coba rutinkan setiap bulannya membeli emas Rp 100 ribu. Tiga tahun sampai lima tahun kemudian, anda akan melihat dan merasakan keajaiban. Karena dalam jangka panjang emas selalu naik dan ini sudah terbukti selama 14 abad. Anda bisa membeli emas di toko emas, Antam, atau Pegadaian.
* Apa saja kelebihan dan kekurangan investasi emas?
* Bagaimana strategi-strategi berinvestasi emas?
* Bolehkah investasi emas secara online di pasar derivative?
* Benarkah harga Logam Mulia (LM) turun terus?
* Bagaimana tetap untung ketika harga LM turun?
* Bagaimana perbandingan dolar, rupiah, dan LM?
* Di manakah LM yang lebih murah daripada Antam?
* Di manakah tempat menabung emas yang aman dan menguntungkan?
Sekiranya anda tidak tahu jawabannya dan memerlukan jawaban detail dari pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti anda harus mengikuti training properti, reksadana, dan emas bersama kami.
Mungkin saat ini anda sudah tertarik untuk ikut. Maka perlu kami ingatkan bahwa training ini bukanlah training motivasi. Lantaran isinya serba praktis dan serba teknis yang akan menuntun anda untuk praktek pada keesokan harinya. Siap?
Untuk mengundang motivator Indonesia Ippho Santosa dalam training Masa Persiapan Pensiun, klik >> www.ippho.com
Monday, October 17, 2016
Motivator Indonesia, Ippho Santosa, Motivator Bisnis, Motivator Dunia
Motivator Indonesia, Motivator Bisnis, Motivator Dunia
Teman saya, bapaknya seorang menteri. Tepatnya, mantan menteri. Begitu ia melakukan sesuatu yang hebat, orang-orang langsung berseru, "Pantas saja dia hebat, bapaknya menteri." Hehehe. Begitulah kurang-lebih.
Padahal menurut pengakuan teman saya ini, yang lebih berkontribusi dalam mendidik adalah ibunya. Tapi, berhubung bapaknya lebih terkenal, yah orang-orang cenderung membicarakan dan memuji bapaknya ketimbang ibunya.
Demikian pula dengan saya, walaupun saya nggak ngetop-ngetop banget, hehehe. Kalau anak saya melakukan sesuatu yang bagus, orang-orang langsung memuji saya. 'Risiko' orang terkenal. Hehehe. Padahal, istri sayalah yang lebih berperan. Jarang orang tahu, soal parenting, sebenarnya saya belajar banyak dari istri saya.
Menjelang menikah dan ketika menikah, dia tidak pernah minta macam-macam. Dan menurut saya, wanita yang tidak minta apa-apa justru harus diberikan apa-apa. Pernikahan kami sangat sederhana. Beberapa hari setelah menikah, saya hijrahkan dia ke kota saya, meninggalkan keluarganya. Dia nurut.
Lalu, saat saya bepergian ke mana-mana, jalan-jalan, ia sering mengalah dan merelakan ibu saya juga mertua saya yang ikut jalan-jalan bareng saya. Dia memilih tetap di rumah, mengurusi anak-anak yang masih kecil-kecil. Sekarang kami dianugerahi 3 anak, semoga kelak diizinkan punya 5 anak, aamiin.
Mbak-mbak asisten di rumah juga sayang sama dia. Sering di rumah bukan berarti dia nggak bisa apa-apa. Sekiranya saya izinkan, dia juga jago cari uang. Investasi dan internet, dia sangat melek. Bahkan lebih melek daripada saya.
Satu lagi, dia aktif di Instagram, @AstridSuhaimi. Suhaimi itu nama ayahnya. Dia sengaja mempopulerkan nama itu dan saya juga menyuruhnya begitu. Karena itulah yang benar. Nama ayah, bukan nama suami. Memperjelas dan mempertegas sanad.
Alhamdulillah, istri saya milad hari ini. Doain ya. Semoga dia selalu sehat dan bertambah solehah. Aamiin. Walaupun usianya jauh lebih muda daripada saya, tapi dia lebih soleh, lebih sabar, lebih dewasa, dan paham ilmu parenting. Cantik pula. That's My Love! Alhamdulillah, Allah takdirkan jadi istri saya!
Mohon doa juga. Semoga kami selalu langgeng dan selalu bahagia sampai jannah. Aamiin. Doa yang sama saya haturkan buat teman-teman semua. Sekiranya kita semua saling mendoakan, maka ini akan menjadi pusaran doa yang mengantarkan doa-doa kita dengan lebih kuat juga lebih massive. Insya Allah.
"Mas Ippho ini niat bikin tulisan apa nggak sih? Kok tulisannya malah minta-minta sama pembacanya?"
"Emangnya saya minta apa?"
"Lha itu, minta doa. Banyak lagi!"
"Hehehe, ya sudah. Kalau males ngedoain, minimal bantu aminkan ya."
"Hm, baiklah. Saya aminkan."
"Makasih ya."
Boleh di-share. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Teman saya, bapaknya seorang menteri. Tepatnya, mantan menteri. Begitu ia melakukan sesuatu yang hebat, orang-orang langsung berseru, "Pantas saja dia hebat, bapaknya menteri." Hehehe. Begitulah kurang-lebih.
Padahal menurut pengakuan teman saya ini, yang lebih berkontribusi dalam mendidik adalah ibunya. Tapi, berhubung bapaknya lebih terkenal, yah orang-orang cenderung membicarakan dan memuji bapaknya ketimbang ibunya.
Demikian pula dengan saya, walaupun saya nggak ngetop-ngetop banget, hehehe. Kalau anak saya melakukan sesuatu yang bagus, orang-orang langsung memuji saya. 'Risiko' orang terkenal. Hehehe. Padahal, istri sayalah yang lebih berperan. Jarang orang tahu, soal parenting, sebenarnya saya belajar banyak dari istri saya.
Menjelang menikah dan ketika menikah, dia tidak pernah minta macam-macam. Dan menurut saya, wanita yang tidak minta apa-apa justru harus diberikan apa-apa. Pernikahan kami sangat sederhana. Beberapa hari setelah menikah, saya hijrahkan dia ke kota saya, meninggalkan keluarganya. Dia nurut.
Lalu, saat saya bepergian ke mana-mana, jalan-jalan, ia sering mengalah dan merelakan ibu saya juga mertua saya yang ikut jalan-jalan bareng saya. Dia memilih tetap di rumah, mengurusi anak-anak yang masih kecil-kecil. Sekarang kami dianugerahi 3 anak, semoga kelak diizinkan punya 5 anak, aamiin.
Mbak-mbak asisten di rumah juga sayang sama dia. Sering di rumah bukan berarti dia nggak bisa apa-apa. Sekiranya saya izinkan, dia juga jago cari uang. Investasi dan internet, dia sangat melek. Bahkan lebih melek daripada saya.
Satu lagi, dia aktif di Instagram, @AstridSuhaimi. Suhaimi itu nama ayahnya. Dia sengaja mempopulerkan nama itu dan saya juga menyuruhnya begitu. Karena itulah yang benar. Nama ayah, bukan nama suami. Memperjelas dan mempertegas sanad.
Alhamdulillah, istri saya milad hari ini. Doain ya. Semoga dia selalu sehat dan bertambah solehah. Aamiin. Walaupun usianya jauh lebih muda daripada saya, tapi dia lebih soleh, lebih sabar, lebih dewasa, dan paham ilmu parenting. Cantik pula. That's My Love! Alhamdulillah, Allah takdirkan jadi istri saya!
Mohon doa juga. Semoga kami selalu langgeng dan selalu bahagia sampai jannah. Aamiin. Doa yang sama saya haturkan buat teman-teman semua. Sekiranya kita semua saling mendoakan, maka ini akan menjadi pusaran doa yang mengantarkan doa-doa kita dengan lebih kuat juga lebih massive. Insya Allah.
"Mas Ippho ini niat bikin tulisan apa nggak sih? Kok tulisannya malah minta-minta sama pembacanya?"
"Emangnya saya minta apa?"
"Lha itu, minta doa. Banyak lagi!"
"Hehehe, ya sudah. Kalau males ngedoain, minimal bantu aminkan ya."
"Hm, baiklah. Saya aminkan."
"Makasih ya."
Boleh di-share. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Wednesday, October 12, 2016
Motivator Dunia, Ippho santosa, Motivator Indonesia, Motivator Bisnis
Motivator Dunia, Motivator Indonesia, Motivator Bisnis
Cintamu pada ulama...
Cintamu pada Al-Quran...
Bukan mustahil akan menyelamatkan dirimu di Hari Akhir.
Cintamu pada politisi duniawi...
Cintamu pada pemikiran liberal...
Mungkinkah menyelamatkan dirimu di Hari Akhir?
Tak perlu dijawab.
Renungkan saja.
Saat kita tersesat di sebuah hutan, lalu datanglah orang yang menunjukkan jalan. Seperti itulah peran ulama. Menunjukkan jalan. Bagi kita juga anak-anak kita. Jangan diolok, jangan diremehkan.
Dulu, ketika pemilihan lurah saja, para kandidat berusaha mendekati ulama. Ada yang niatnya kampanye. Ada juga yang niatnya minta ridha dan doa dari ulama. Sekarang? Betapa beraninya mereka mengolok-olok ulama. Ignoran. Arogan.
Sekiranya kita belum sanggup mengikuti apa-apa yang dinasehatkan oleh ulama, setidaknya kita diam. Tahan diri. Jangan malah menunjukkan sikap membangkang. Salah-salah, bisa dicabut keberkahan sepanjang hidup kita dan buruk di penghujung hidup kita.
Umur saya sekarang hampir 40. Katakanlah, saya diberi umur sampai 60. Apa artinya? Itu artinya 2/3 badan saya sudah berada di liang kubur. Tanah sudah sampai sedada saya. Lalu, masih beranikah saya petatang-peteteng di hadapan ulama dan Al-Quran?
Mari kita semua saling mendoakan. Semoga bertabur berkah kehidupan kita dan baik di penghujung hidup kita. Aamiin. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Cintamu pada ulama...
Cintamu pada Al-Quran...
Bukan mustahil akan menyelamatkan dirimu di Hari Akhir.
Cintamu pada politisi duniawi...
Cintamu pada pemikiran liberal...
Mungkinkah menyelamatkan dirimu di Hari Akhir?
Tak perlu dijawab.
Renungkan saja.
Saat kita tersesat di sebuah hutan, lalu datanglah orang yang menunjukkan jalan. Seperti itulah peran ulama. Menunjukkan jalan. Bagi kita juga anak-anak kita. Jangan diolok, jangan diremehkan.
Dulu, ketika pemilihan lurah saja, para kandidat berusaha mendekati ulama. Ada yang niatnya kampanye. Ada juga yang niatnya minta ridha dan doa dari ulama. Sekarang? Betapa beraninya mereka mengolok-olok ulama. Ignoran. Arogan.
Sekiranya kita belum sanggup mengikuti apa-apa yang dinasehatkan oleh ulama, setidaknya kita diam. Tahan diri. Jangan malah menunjukkan sikap membangkang. Salah-salah, bisa dicabut keberkahan sepanjang hidup kita dan buruk di penghujung hidup kita.
Umur saya sekarang hampir 40. Katakanlah, saya diberi umur sampai 60. Apa artinya? Itu artinya 2/3 badan saya sudah berada di liang kubur. Tanah sudah sampai sedada saya. Lalu, masih beranikah saya petatang-peteteng di hadapan ulama dan Al-Quran?
Mari kita semua saling mendoakan. Semoga bertabur berkah kehidupan kita dan baik di penghujung hidup kita. Aamiin. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Monday, July 25, 2016
Motivator Sukses, Ippho Santosa, Motivator Synonym, Motivator Super
Motivator Sukses, Motivator Synonym, Motivator Super
Seminar dan training di perusahaan, seberapa penting? Tergantung sejauh apa Anda menghargai tim alias SDM di perusahaan Anda. Itu saja. Sebenarnya Anda pun menyadari, kadang tim perlu diberi pengingat dan penyemangat. Contoh sederhana saja, soal kerja adalah ibadah. Siapa yang nggak tahu soal itu? Semua orang tahu. Namun acapkali kita lalai dan abai, sehingga perlu diingatkan kembali.
Sejak lama kita dipahamkan bahwa kerja itu ibadah. Dan tak seorang pun berani membantahnya. Yah, sah-sah saja. Sebagai motivator, pernyataan ini sering saya sampaikan ketika mengisi in house seminar atau in house training. Akan tetapi, tentu saja tidak semua kerja bernilai ibadah. Bukan mustahil, orang sibuk-sibuk bekerja, namun ternyata nilai ibadahnya sudah memuai dan menguap semua. Kok bisa?
- Ia curi-curi waktu di kantor. Atau, badannya di kantor, tapi hati dan pikirannya di luar kantor.
- Ia menjelek-jelekkan atasan dan rekan sekantor. Bahkan sering bergunjing tentang kantor.
- Ia tidak peduli dengan masalah-masalah kantor yang tidak berhubungan langsung dengan dirinya. Dengan alasan beda divisi dan beda KPI, ia enggan menolong rekan sekantor.
- Ia mementingkan office politic daripada office performance. Ia menjalankan ‘politik kotor’ di kantor.
- Tidak jarang ia membenarkan dirinya sendiri, menyalah-nyalahkan keadaan, bahkan oportunis dari setiap keadaan di kantor.
- Masuknya nyuap, datangnya telat, pulangnya cepat, ngeluhnya tiap saat, kerjanya nyendat-nyendat, dan malasnya berlipat-lipat. Hm, masih ngaku kerja itu ibadah? Hehehe, kalau Anda tidak melakukannya, yah Anda tidak perlu tersinggung.
Ingatlah, kerja hanya akan bernilai ibadah jika kita iringi dengan niat yang benar, sikap yang benar, dan cara yang benar. Bukan sekadar kerja. Demikian pula teman-teman yang masih belajar atau yang sudah berbisnis. Hendaknya semua kesibukan kita terhitung ibadah. Setujukah?
Ippho Santosa adalah International Trainer yang telah mencerahkan seratusan perusahan dan sejutaan orang di belasan negara di empat benua. Berbagai kementerian rutin mengundangnya. Klik >> www.ippho.com
Subscribe to:
Posts (Atom)